Cara menggunakan AC yang benar agar lebih awet dan hemat listrik
Kali ini kami akan mengajarkan bagaimana cara menggunakan AC yang benar supaya listrik tidak terlalu boros dan umur AC jadi tambah panjang. Hal ini haruslah kami sosialisasikan karena sangat banyak konsumen kami yang melakukan kesalahan fatal saat penggunaan AC. Setelah itu mereka jadi menyalahkan merk AC-nya.
1. Pastikan PK AC mencukupi kebutuhan ruangan.
Hal ini adalah masalah paling klasik dalam penggunaan AC. Contoh untuk ruangan 3 x 3m… Btu yang dibutuhkan adalah 5.400 Nah AC 1/2 PK Btu-nya 5.000, AC 3/4PK Btu-nya 7.000 harga AC hanya beda 100ribu Rupiah. Watt AC berbeda sekitar 200 Watt. Anda HARUS menggunakan AC 3/4PK. Kenapa? Karena kalau pakai AC yang 1/2PK… Kompressor AC harus bekerja maksimum baru ruangan bisa dingin.
2. Kalau AC baru dimatikan entah karena listrik jebret atau tidak sengaja kepencet tombol off-nya, JANGAN langsung dinyalakan kembali.
Biarkan oli kompressor dan gas freon kembali ke kompressor dulu dan beristirahat selama minimal 1 menit. Niscaya umur kompressor anda akan lebih panjang. Cara menggunakan AC yang benar ini adalah salah satu cara paling efektif dalam memperpanjang umur kompressor AC anda.
3. JANGAN atur suhu remote 16 derajat dengan Fan speed maksimum.
Ini adalah KESALAHAN TERBESAR pada saat anda menggunakan AC. Ingat AC adalah Air Conditioner dan bukan Air Cooler. harusnya menggunakan AC dengan suhu remote 24 dan Fan speed AUTO sudah lebih dari cukup dinginnya.
Suhu luar ruangan di Jakarta pada dini hari adalah 25 – 26 derajat sepanjang tahun. Jadi sekali lagi TIDAK MUNGKIN suhu 16 derajat akan tercapai. suhu 20 derajat pun hampir tidak mungkin bisa tercapai kecuali anda menggunakan AC yang memiliki kapasitas JAUH lebih besar dibandingkan kebutuhan ruangan. Contoh untuk ruang server salah satu klien kami di daerah Taman Tekno, BSD biasanya ukuran 3x4m dimana dibutuhkan Btu hanya 7.600 alias AC 1 PK sudah mencukupi, tapi dipasang AC 2.5 PK dengan kapasitas Btu 21.000, itu baru bisa tercapai suhu 20 derajat walaupun di siang hari bolong pada musim kemarau.
Sebenernya cara kerja AC non-inverter adalah sebagai berikut. Kita set suhu di remote misalnya 24 derajat. Pada saat AC dinyalakan akan terdengar bunyi “tek” yang menandakan kompressor AC menyala dan gas Freon akan dipompa dari kompressor ke evaporator AC di unit Indoor dan disembur oleh kipas AC sehingga angin yang keluar adalah angin dingin. Unit Thermostat di Indoor AC akan bekerja sama dengan unit komputer di PCB AC untuk berusaha membuat ruangan mencapai suhu 24 derajat Celsius. Jadi saya tekankan suhu di remote AC TIDAK SAMA dengan suhu ruangan. Suhu di remote AC itu adalah kita sebagai pengguna AC meminta kepada AC supaya membuat ruangan mencapai suhu yang ada di remote AC. Nah apakah AC-nya mampu membuat suhu ruangan sama dengan suhu remote? Belum tentuuuu apalagi kalo remote dibikin suhu 16… Jawabannya ga bakalan bisaaaa…
Nah selama suhu ruangan belum tercapai, kompressor akan bekerja FULL 100% sampai suhu ruangan tercapai ATAU kompressor terlalu panas jadi akan di cut off atau dimatikan. Pada saat itu akan terdengar lagi bunyi “tek” yang menandakan kompressor AC mati. Apabila suhu sudah mencapai 22 derajat kebawah (kalo mampu ACnya), kompressor akan mati menandakan suhu sudah tercapai. Angin yang keluar dari kisi-kisi AC akan jadi seperti kipas angin… Kemudian setelah suhu ruangan sudah diatas 24.9 derajat, kompressor akan kembali menyala ditandai dengan bunyi “tek” lagi.
Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama AC dinyalakan. Nah sekarang bayangkan anda menyetel remote AC di suhu 16 derajat. Ruangan anda TIDAK AKAN pernah mencapai suhu 16 derajat sehingga kompressor AC hanya akan mati saat sudah terlalu panas. Tindakan ini tentu saja akan memperpendek umur kompressor AC. SEHARUSNYA dengan suhu hanya 24 atau 25 derajat saja dengan fan di posisi AUTO anda sudah merasa dingin banget. Kalau tidak dingin dan AC tidak ada masalah SUDAH PASTI PK AC anda kekecilan jadi tidak cukup untuk mendinginkan seluruh ruangan.
Kalau cara kerja AC Inverter berbeda. Kompressor AC tidak pernah mati. Yang ditambah atau dikurangi hanya daya AC ke kompressor. Kelebihan utama dari Inverter selain listrik yang lebih hemat karena kompressor bekerja terus namun stabil sama seperti menyetir mobil keluar kota pasti lebih hemat BBM karena banyak lewat tol dengan kecepatan tinggi namun konstan dibanding menyetir di dalam kota yang gas-rem-gas-rem terus karena macettttt… Adalah suhu ruangan yang lebih stabil.
Untuk AC non-inverter fluktuasi suhu ruangan adalah lebih kurang 2 derajat celsius. Sedangankan untuk AC Inverter adalah 1 derajat Celsius. Jadi secara teori yah, kalau di AC Non-Inverter anda men-set suhu remote 24 derajat, suhu di ruangan anda adalah antara 22 – 26 derajat Celsius. itulah kenapa biasanya pada saat pake AC Non-Inverter jam 4 pagi anda suka mematikan AC karena kedinginan. Betul apa betulll? Kalau pakai AC Inverter suhu 24 derajat akan terjaga selama AC dinyalakan karena suhu ruangan hanya akan antara 23 – 25 derajat.
Oke kembali ke suhu remote dan fan. Jadi saya bisa pastikan walaupun anda menggunakan AC Inverter, selama anda setel suhu remote 16 derajat dan fan maksimum penghematan listrik anda adalah NOL BESAR! alias tidak ada penghematan sama sekali! Bahkan bisa lebih boros dibanding AC non-Inverter. Hal ini bisa terjadi karena biasanya AC Inverter memiliki Watt yang lebih besar pada saat start awal untuk mendinginkan ruangan lebih cepat. Jadi kalau anda tetap ngeyel sukanya pake suhu 16 dan fan maksimum, mending pake AC Low Watt. Saya jamin lebih hemat listrik….
Jadi kunci dari cara menggunakan AC yang benar adalah cukup setel suhu remote di 24 – 25 derajat tergantung tingkat tahan dinginnya anda. Pokoknya kalau tidur tanpa selimut masih bisa dan tidak kedinginan. Nah temukan suhu dimana anda bisa tidur tanpa pakai selimut. Set suhu remote anda di suhu itu, niscaya kompressor AC anda akan lebih awet karena tidak perlu kerja terlalu berat, dan suhu ruangan bisa tercapai sesuai dengan suhu remote.
4. Pastikan AC selalu di service atau di cuci setiap 2 sampai 3 bulan sekali.
AC yang sudah kotor terutama di filter, evaporator dan di kipas AC akan membutuhkan daya extra untuk mencapai kondisi ideal pendinginan. Contoh kalau kipas dan filter AC sudah penuh debu misalnya, dari biasanya anda pakai fan kecepatan 1 sekarang harus maksimum baru dingin. Ini akan mengakibatkan pemborosan listrik yang tidak perlu. Begitu pula dengan unit outdoor, bila sudah kotor dan berdebu, pembuangan panas akan tidak bisa maksimal sehingga kompressor lebih sering mati karena terlalu panas padahal suhu ruangan belum tercapai.
Jangan lupa juga Filter AC yang ada di Indoor unit juga kalau bisa setiap 2 – 3 minggu sekali dicuci, karena setelah 3 minggu pasti seluruh permukaan filter-nya sudah tertutup debu tipis.
Hal ini juga terjadi pada AC Inverter yaaa… AC Inverter itu musuhnya cuman 2. Pertama PK AC kekecilan, Kedua kotorrrr… Kalo PK AC kekecilan sih ga ada obat selain ganti AC, nah kalo kotor, berarti pembuangan panas ga maksimal, jadi harus ngeluarin tenaga lebih yang berartiiii konsumsi listrik juga naik ya.
Jadi kalo pake AC Inverter semakin sering dicuci semakin baik. Dan walau sudah rutin mencuci AC tiap 2 bulan atau 3 bulan sekali, memang lebih baik melakukan juga Service Besar setiap 2 tahun sekali, biar semua lendir-lendir yang bisa muncul di belakang evaporator indoor AC bisa dibersihkan dengan sempurna.
5. Jangan sering buka-tutup pintu ruangan dan jangan biarkan ada pintu yang terbuka.
Ini juga masalah klasik dalam cara menggunakan ac. Apabila kita sering keluar masuk ruangan, pastikan pintu selalu ditutup kembali. Atau kalau kamar tidur kita ada kamar mandinya, pastikan supaya pintu selalu ditutup kembali. Mengapa? Karena begitu ada pintu yang terbuka, angin dingin akan langsung keluar ruangan, dan AC akan kembali berusaha menurunkan suhu di dalam ruangan. Nah apabila pintu terus terbuka baik ke kamar mandi atau bahkan ke ruangan lain di luar kamar, sebenarnya ukuran ruangan yang di dinginkan jadi lebih besar dari seharusnya. Ini akan berimbas dengan kompressor yang akan terus bekerja menjaga suhu ruangan agar sama dengan suhu remote. Itulah kenapa di semua mall di Jakarta pintu kaca yang menghubungkan tempat parkir dengan Mall pasti ada stiker di pintu kacanya yang kira-kira bertuliskan “Pintu harus selalu dalam keadaan tertutup”